KESEHATAN ITU MAHAL HARGANYA

A MEDICAL DOCTOR MAKES ONE HEALTHY, THE NATURE CREATES THE HEALTH. SEORANG DOKTER MENYEMBUHKAN, DAN ALAM YANG MENCIPTAKAN KESEHATAN. (Aristoteles)

Gigi Rusak Akibat

Selasa, 19 April 2011

Gigi Rusak Akibat Sering Ngemil Malam

Kebiasaan ngemil di malam hari atau baru sempat makan di atas pukul 21.00 bukan cuma membuat bobot tubuh gampang membengkak, tapi juga mengancam kesehatan gigi. Apa pun camilan atau makanan yang diasup di malam hari berisiko meningkatkan risiko gigi tanggal. Menurut para peneliti dari Denmark, hal tersebut disebabkan karena perubahan aliran saliva (air liur) yang cenderung lebih kering di malam hari. Padahal, saliva dibutuhkan untuk mengusir sisa-sisa makanan dari mulut.

Dalam riset yang dilakukan gabungan tim peneliti dari Amerika Serikat dan Denmark diketahui 8 persen dari 2217 responden yang punya kebiasaan makan tengah malam (nocturnal eaters) satu persatu giginya tanggal dalam periode 6 tahun. Nocturnal eater adalah sebutan untuk orang yang mengonsumsi kalori lebih banyak di malam hari atau setelah makan malam. Mereka juga punya kebiasaan bangun tengah malam sedikitnya dua kali dalam seminggu untuk ngemil.

“Makan saat tengah malam, dalam kondisi mulut lebih kering dan sisa makanan lebih lama tertinggal di mulut bisa menyebabkan gigi lebih cepat tanggal,” kata Prof. Damien Walmsley, konsultan peneliti dari British Dental Association. Untuk mengurangi akibat buruk dari kebiasaan ngemil malam itu dokter menyarankan untuk rajin menyikat gigi dua kali sehari, yakni pagi dan sebelum tidur. Bila memungkinkan, sebaiknya satu jam sebelum sikat gigi malam cukup konsumsi air putih untuk mengurangi hasrat mengunyah makanan.


Obat Tertentu Bisa Menyebabkan Gigi Rusak Dan Gusi Bengkak

bat-obatan kimia mempunyai berbagai efek samping bagi konsumen, mulai dari yang ringan hingga berat. Penggunaan beberapa jenis obat ternyata juga dapat menimbulkan efek samping terhadap organ mulut, misalnya gigi rusak dan infeksi gusi.

Berikut beberapa jenis obat yang mempengaruhi kesehatan rongga mulut.

1. Metamfetamin. Metamfitamin adalah adalah obat yang masuk ke dalam kelas amfetamin. Obat ini memberikan efek penenang pada pasien, dan biasa digunakan sebagai obat pada penderita obesitas dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). ADHD adalah penyakit yang terjadi pada anak-anak, disebabkan karena adanya gangguan perkembangan motorik. Anak yang menderita gangguan ini ditandai dengan perilaku atau aktifitas anak yang tidak umum dan cenderung berlebihan seperti tidak dapat duduk tenang, gelisah, senang mengganggu, dan meledak-ledak seperti berteriak. Kandungan obat ini yang dapat menyebabkan gigi rusak adalah senyawa amonia anhidrat, fosfor merah, asam muriatic, dan lithium. Metamfitamin menyebabkan korosi pada gigi, akibatnya gigi mengalami peluruhan, pembusukan, dan menghitam kemudian menimbulkan lubang pada gigi. Selain itu obat ini juga menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke pembuluh darah di gusi, akibatnya gusi bengkak dan akan menyebabkan jaringan gusi menjadi mati jika berlangsung lama. Terlebih lagi obat ini memiliki efek candu bagi penggunanya, dalam dosis tertentu dapat menimbulkan resiko yang berat maka ia masuk sebagai salah satu obat berbahaya yang pemggunaannya harus dalam pengawasan dokter.

2. Amoxicillin. Amoxicillin adalah golongan antibiotika, obat ini merupakan salah satu jenis antibiotik yang paling banyak diresepkan oleh dokter. Penggunaan obat ini pada bayi ternyata dapat mempengaruhi pertumbuhan giginya kelak. Pada tahun 2005, Archieves of Pediatric and Adolescent Medicine mempublikasikan hasil penelitian bahwa amoxicillin berkontribusi dalam terjadinya gigi rusak permanen. Terbukti bahwa bayi yang mengkonsumsi antibiotik ini dapat mengalami kerusakkan pada enamel gigi permanen mereka kelak. Obat ini menyebabkan munculnya fluorosis gigi, yaitu keroposnya email gigi serta perubahan warna gigi permanen menjadi kuning atau kecoklatan.

3. Aspirin atau asetaminofen. Aspirin merupakan obat yang bekerja sebagai analgesik atau penghilang nyeri, antipiretik atau penurun demam, dan anti inflammatori atau anti radang. Obat ini telah lama digunakan dalam jumlah yang banyak oleh manusia, National Academy of Sciences of the United States of America mencatat bahwa aspirin digunakan sebanyak 40.000 ton setiap tahun, atau setara dengan 120 juta tablet. Penggunaan aspirin dapat mempengaruhi gigi, terutama jika penggunaannya dengan cara dikunyah. Journal of the American Dental Association memberitakan bahwa kontak langsung antara gigi dan tablet aspirin dapat menyebabkan pengikisan, karena aspirin bersifat asam. Hal ini berdasarkan pengamatan terhadap beberapa orang yang mengkonsumsi aspirin menunjukkan adanya gigi rusak karena terkikis bahkan hancur.

4. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor. Obat jenis ini adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit tekanan darah tinggi, contohnya Captopril. Salah satu efek samping yang muncul dapat berupa penyakit mulut, seperti rasa terbakar dan distorsi pengecapan.

5. Antihistamin. Antihistamin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi keluhan alergi, seperti hidung berair, juga pada beberapa sakit nyeri perut. Penggunaan obat ini menimbulkan beberapa efek samping, salah satunya kekeringan pada mulut. Hal ini dikarenakan obat ini memicu penurunan produksi air liur, padahal air liur diperlukan untuk menjaga kelembaban dan kesehatan mulut. Akibatnya mulut menjadi kering dan rentan terhadap munculnya penyakit mulut, seperti infeksi gusi yang ditunjukkan dengan gejala nyeri, memerah dan gusi bengkak.



Gigi Rusak Karena Minuman Berenergi

Jakarta Maksud hati ingin lebih sehat, salah-salah gigi malah jadi korban. Yup itulah yang terjadi ketika Anda terlalu banyak mengkonsumsi minuman berenergi. Sebuah penelitian membuktikannya.

Minuman berenergi yang biasa dikonsumsi saat berolahraga ternyata tak sesehat yang kita kira. Karena ada kandungan di dalamnya yang bisa membuat gigi menjadi rapuh.
Health 24, Selasa seruu.com (7/4/2009) penelitian itu dilakukan oleh Universitas New York, Amerika Serikat. Para peneliti menggunakan potongan gigi dan merendamnya di minuman berenergi. Setelah 90 menit, gigi menjadi lebih lembut dan rapuh.

Adalah Citric Acid, kandungan di dalam minuman berenergi itu yang mengakibatkan pengeroposan gigi itu terjadi. Tak hanya itu, citrc acid juga bisa merusak lapisan enamel gigi.

Parahnya kerusakan gigi akibat citric acid tak dapat diatasi hanya dengan menyikat gigi. Karena terjadi penipisan pada gigi.

Oleh karena itu para peneliti juga menyarankan, jika nda terpaksa mengkonsumsi minuman berenergi secara rutin, ada baiknya untuk meminta obat netralisir acid kepada dokter gigi Anda. Sehingga sisa-sisa minuman tersebut tak menempel dan merusak gigi.
http://www.seruu.com


Gula Bukan Satu-satunya Penyebab Gigi Rusak

Selama ini, kita selalu diajarkan bahwa gula atau segala yang manis-manis adalah perusak gigi nomor satu. Padahal, sebenarnya ada hal-hal lain yang bisa merusak gigi. Apa sajakah?

1. Rasa masam
Gula bukan satu-satunya penyebab kerusakan pada gigi. Makanan asam, yang pH-nya rendah, seperti permen asam, soft drink, dan jus buah, bisa melunakkan gigi. Hasilnya, erosi enamel dan penipisan pada gigi. “Asam sitrat adalah asam terburuk untuk gigi Anda,” ungkap Martha Keels, DDS, ketua kedokteran gigi anak di Duke’s Children’s Hospital. Asam merusak gigi anak lebih parah ketimbang merusak gigi orang dewasa karena gigi anak belum matang dan kuat.

Jika Anda memang ingin makan makanan asam, maka lakukan hal itu pada jam makan. Ini akan meminimalkan efeknya karena Anda akan makan bersamaan dengan makanan lain. Cara lainnya adalah dengan mengunyah permen karet berbahan dasar xylitol yang mampu mengusir bakteri dan mencegah gigi berlubang. Menyikat gigi secara teratur menggunakan baking soda juga dipercaya bisa menetralkan asam dalam mulut.

2. Enamel adalah zat terkuat pada manusia, tetapi bisa rusak dengan mudah
Es, berondong jagung, dan anting yang diletakkan pada bibir bisa membuat gigi patah. Gigi asli yang sudah patah atau rusak tidak bisa tumbuh kembali. Berondong jagung kadang masih memiliki bulir yang belum berkembang sempurna, artinya sangat keras dan saat tergigit bisa saja merusak gigi. Begitupun es batu. Jika gigi Anda sudah cukup banyak tambalan, maka jangan paksakan untuk menggigit makanan yang keras.

Perhiasan logam yang dipasang pada mulut, seperti lidah dan bibir, juga bisa merusak gigi. Perhiasan logam bisa menjadi tempat tinggal bakteri dan membuat gigi patah akibat terantuk.

3. Terlalu banyak fluorida bisa buruk untuk gigi
Kita semua tahu bahwa fluorida penting untuk kesehatan gigi. Namun, anak-anak di bawah usia 8 tahun yang menggunakan fluorida terlalu banyak ketika gigi permanen mereka masih berada di bawah gusi (belum tumbuh) didapati mengidap kondisi bernama fluorosis. Gejalanya, pada gusi terlihat ada titik-titik berwarna putih, kadang kecoklatan. Sayangnya, noda fluorosis adalah intrinsik, tak bisa dibersihkan dengan mudah.

Terlalu banyak menggunakan fluorida bisa juga bersifat porous. Permasalahannya adalah ketika odol tertelan, biasanya terjadi pada anak-anak. Karena itulah, kita disarankan untuk menggunakan odol sedikit saja, sekitar seukuran satu bulir kacang polong. Untuk anak-anak, gunakan pasta gigi yang tak megandung fluorida hingga mereka sudah bisa mengerti bahwa odol bukan untuk ditelan.

4. Kawat gigi bisa sebabkan gigi berlubang
Tentu, kawat gigi digunakan untuk memperbaiki gigi yang letaknya kurang ideal. Namun, kawat gigi ternyata bisa menyebabkan masalah lain pada gigi: gigi berlubang. Jika Anda menggunakan kawat gigi, selalu pastikan Anda menyikat gigi setiap kali seusai makan. Makanan, bakteri, dan asam bisa tersangkut pada kawat gigi dan mengikis enamel.

Lidah adalah pembersih gigi alami, meski khasiatnya tak terlalu kentara dan tak sebersih sikat. Ketika seseorang menggunakan kawat gigi, ia akan terbiasa untuk tak lagi menggunakan lidah untuk membersihkan gigi karena tak nyaman saat lidah menyentuh logam kawat. Alhasil, jika kotoran tersebut tidak dibersihkan, maka terjadilah penumpukan. (kompas.com)
http://ceweks.com

0 komentar:

Posting Komentar